Pelatih Atletico Madrid Gaji 722 Milyar Ini Terancam Kehilangan Penghasilan

Diego Simeone


News Mulia - Manajer bola dengan gaji terbesar di dunia bukan datang dari Real Madrid, Manchester United atau pun Juventus, tapi dari klub yang lebih kecil lagi namun mampu memberi pelatih Argentina ini gaji 722 Milyar rupiah.

Atletico Madrid berencana mengikuti jejak Barcelona memotong habis gaji para pemain dan pelatihnya sampai 50 persen, mungkin lebih, guna membayari staf dan operasional klub yang terus berputar, sementara Liga Spanyol musim ini tengah dihentikan.

Itu akan berdampak sangat besar pada pelatih bola asal Argentina yang memiliki gaji 722 Milyar rupiah per tahun, Diego Simeone. Gajinya bisa saja dipotong sampai 50 persen atau bahkan lebih seusai aturan ketenagakerjaan di Spanyol, negeri yang saat ini tengah menderita akibat kedatangan-tamu-tak-diundang yang telah memaksa 64.285 orang terpapar dan 4.940 orang di antaranya dipaksa berpulang. Spanyol kini menjadi negara terburuk keempat di muka bumi ini dalam soal paparan situasi buruk itu setelah Amerika Serikat, Italia dan China.

Baca Juga : Puji Tenaga Medis Tangani Corona Covid-19, 2 Klub Premier League Siapkan Kado Spesial

Diego Simeone adalah manajer sepak bola dengan bayaran tertinggi di dunia ini, mengalahkan Pep Guardiola yang katanya pelatih terbaik di muka bumi itu, yang hanya menerima Rp 399 Milyar. Gaji sang pelatih Argentina 722 Milyar itu juga jauh lebih besar daripada rekannya rival sesama ibukota Madrid, Zinedine Zidane yang hanya menerima Rp 279 Milyar per tahun. Pelatih lain yang juga kalah dari Diego Simeone adalah Jose Mourinho di Tottenham Hotspur dan Juergen Klopp dari Liverpool. Keduanya diperkirakan menerima gaji Rp 299 Milyar setahunnya.

Saking gedenya gaji Diego Simeone, penghasilannya per minggu (Rp 13,9 Milyar sebelum pajak) saja mengalahkan gaji para pemain Atletico Madrid. Yang terbesar di antara para pemain Atletico adalah kiper hebat Jan Oblak yang menerima sampai Rp 7,1 Milyar per pekan.

Tidak ada pertandingan berarti klub akan menderita tidak adanya pemasukan dari uang tiket, penjualan merchandise dan tidak ada uang masuk dari hasil uang televisi. Jika keputusan itu diambil maka Atletico akan menjadi klub kedua di Liga Spanyol yang terpaksa menempuh ERTE, sebuah pasal dalam undang-undang ketenagakerjaan di negeri itu yang mengizinkan perusahaan merumahkan karyawannya untuk sementara waktu, kemungkinan besar tanpa gaji.

Komentar