Jurgen Klopp |
News Mulia - Jurgen Klopp menangis melihat cuplikan video, memperlihatkan paramedis menyanyikan YNWA di lorong rumah sakit, bukan karena lagu itu anthem Liverpool tapi lagu untuk menyemangati para petugas lembur merawat pasien.
Inggris, dan juga seluruh Eropa, saat ini tengah menderita kehadiran You-know-who yang menyebabkan datangnya kekhawatiran, ketakutan dan kesedihan. Membanjirnya jumlah pasien telah menyebabkan ratusan rumah sakit di Inggris kewalahan merawat para terdampak.
Itu sebabnya Jurgen Klopp tidak bisa menahan kesedihannya dan ikut menangis menyaksikan sebuah video yang memperlihatkan beberapa orang menyanyikan lagu You’ll Never Walk Alone di sebuah lorong rumah sakit, menyemangati paramedis di sisi lain sebuah pintu kaca. Secara kebetulan pula lagu itu menjadi anthem untuk klub Liverpool dan banyak klub lain juga di Eropa.
Klopp: “I was sent a video of people in the hospital just outside the intensive care area and when they started singing YNWA I started crying immediately. It’s unbelievable. It shows everything, these people not only work but they have such a good spirit.” pic.twitter.com/ovuEqbsAzX— James Carroll (@James_Carroll84) March 27, 2020
Klopp mengatakan kepada situs liverpoolfc.com: “Luar biasa, bagus. Kemarin saya dikirimi sebuah video yang memperlihatkan orang-orang [menyanyi] di rumah sakit, tepat di luar area perawatan intensif dan ketika mereka mulai menyanyikan You’ll Never Walk Alone, saya langsung menangis.”
“Tak bisa dipercaya. Tapi itu menunjukkan segalanya. Orang-orang ini tidak hanya bekerja [demi gaji] tetapi mereka memiliki semangat yang luar biasa. Mereka terbiasa membantu orang lain, kita tidak terbiasa dengan itu karena biasanya kita memiliki masalah kita sendiri. Tapi itu tugas mereka, mereka melakukannya hari demi hari.”
Jürgen Klopp contó su reacción al ver la emocionante versión del famoso #YNWA interpretado por los médicos en los pasillos de un hospital de Liverpool. pic.twitter.com/yDJMY3fG6B— SportsCenter (@SC_ESPN) March 27, 2020
“Mereka membawa diri mereka sendiri, jika Anda mau, dalam bahaya karena mereka membantu orang yang tengah sakit, dan tidak berdaya, jadi saya sangat mengagumi [apa yang] mereka [lakukan].”
Liga Inggris tengah menghentikan musim 2019/2020 dengan Liverpool berada 25 poin jauhnya dari sang juara bertahan Manchester City. Beberapa klub degradasi sudah menginginkan agar musim ini dihentikan dan dibatalkan, memulai musim baru dengan 22 peserta, termasuk dua tim promosi dari divisi Championship. Tapi solusi itu jauh dari ideal. Tidak adil bagi Liverpool, selain duit mendekati 15 Trilyun rupiah yang harus dibayarkan balik ke jaringan televisi yang memegang hak siar Premier League akibat menghentikan kompetisi liga sebelum waktunya.
Baca Juga : Andrea Dian Berikan 1.000 Hazmat Suit Untuk Tim Medis
Komentar
Posting Komentar