Barcelona Menghadapi Masalah Pertahanan Terburuk



Judi Online - Barcelona tengah hadapi permasalahan besar di lini pertahanan mereka, walaupun di laga terakhir berhasil menang di kandang Real Betis.

Raksasa Catalan itu telah kebobolan 28 gol di ajang La Liga musim ini, angka yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam beberapa tahun terakhir.

Barca sebenarnya pernah membukukan jumlah kebobolan yang jauh lebih buruk. Tetapi, itu terjadi di musim 2002/ 03, saat mereka kebobolan sampai 30 gol lawan dalam 23 pertandingan. Demikian diungkapkan Marca.

Musim 2002/ 03 itu juga menjadi musim yang tidak menyenangkan untuk diingat. Alasannya, Blaugrana kemudian mengakhiri musim merka tanpa trofi, dan Louis van Gaal dipecat pada pertengahan musim untuk kemudian digantikan Radomir Antic.

Tidak hanya itu, di musim yang sama, Joan Gaspart juga mengundurkan diri dari kursi presiden Barca. Mereka kemudian tersingkir di perempat- final Liga Champions dan menutup musim itu di peringkat 6!

Tetapi hingga saat ini, kebobolan 28 gol yang ditorehkan Barca menjadi rekor yang buruk, dan mereka hanya berhasil menceploskan 20 gol pada periode ini dalam 4 edisi semenjak musim 2002/ 03.

Yakni, Barcelona kebobolan 23 gol pada musim 2018/ 19, 26 gol di musim 2012/ 13, 27 gol di musim 2003/ 04 dan kebobolan 30 gol pada musim 2002/ 03. Pentingnya Gerard Pique seolah terus menjadi jelas musim ini, karena tim harus berjuang ekstra di saat bek jangkung asal Spanyol itu tidak ada.

Ayo segera daftarkan diri anda di situs Judi Online dan dapatkan hadiah jutaan rupiah setiap harinya.

Dari 4 tim yang saat ini berada di zona Liga Champions papan klasemen La Liga, Barca menjadi tim yang memiliki lini pertahanan terburuk. Alasannya, Real Madrid hanya kebobolan 14 gol, sementara Getafe kemasukan 12 gol dan Atletico Madrid 15 gol.

Apalagi Barca juga catatkan banyak gol kebobolan di Camp Nou, dengan 17 kali kebobolan di kandang lawan. Sedihnya lagi, skuad asuhan Quique Setien itu hanya berhasil bukukan 6 clean sheet sepanjang musim ini.

Barca musim ini juga sudah tersingkir dari Copa del Rey. Tetapi, musim ini pecinta sepakbola Spanyol juga tidak akan saksikan laga Real Madrid di ajang tersebut, karena untuk pertama kalinya dalam 10 tahun terakhir gelaran perebutan piala itu tidak akan diwarnai dengan permainan tingkatan tinggi 2 raksasa La Liga ini.

Format baru ajang tahunan yang ditanamkan Presiden Federasi Sepakbola Spanyol( RFEF), Luis Rubiales, musim ini, seolah berakhir dengan hegemoni 2 klub hebat dalam kompetisi sepakbola di negara tersebut.

Antara Barcelona dan Real Madrid, 7 dari 10 gelar terakhir telah didistribusikan di antara kedua tim, yakni 5 trofi dikantongi Blaugrana dan 2 lainnya menjadi kepunyaan El Real.

Tidak hanya itu, paling tidak satu dari 2 kedua tim tersebut selalu hadir di final, dengan catatan Barca 8 kali bertarung di final dan 3 kali untuk Los Blancos semenjak musim 2010/ 2011.

Komentar